Babon aniem adalah
bangunan gardu induk listrik pada zaman kolonial. Di masa energi listrik yang mahal dan langka,
keberadaan babon aniem seperti menjadi penanda pemukiman elit. Nama ANIEM sendiri
merupakan singkatan dari Algemeen Nederlands Indische Electriciteit
Maatschappij, sebuah perusahaan listrik swasta Belanda.
Ada 3 babon aniem yang masih bisa ditemui di Jogjakarta dan
ketiganya memiliki bentuk yang berbeda, yaitu di Kotagede, jalan Abu bakar Ali
dan Kotabaru. Letak babon aniem Kotabaru ini juga cukup menarik, dihiasi tanaman
dan dikelilingi bangunan hindis serta pepohonan.
Dibandingkan dengan kedua babon aniem
yang lain, babon aniem Kotabaru lebih sering menjadi sasaran vandalisme. Aksi
vandal yang terjadi ternyata bukan cuma coret-coretan, sejenak ketika saya
beristirahat menunggu cat air kering dan membaca pesan singkat di ponsel. Tak
butuh waktu lama, seseorang menggoyang-goyang dan mencabut besi vertikal yang
terpasang di depan
babon aniem yang berfungsi untuk menghalangi parkir kendaraan.
27 cm x 15 cm, Tinta
dan cat air diatas kertas (Sketsa ini dipamerkan di "Pameran #ISJogja: Sketch Stories")
Tidak ada komentar:
Posting Komentar